Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akibat Terlalu Rajin Bekerja

BEKERJA di bawah tekanan merupakan makanan sehari-hari seorang karyawan.

Bahkan tidak sedikit ada karyawan yang memaksakan diri untuk masuk kerja meski sedang sakit. Bonus uang mungkin menggiurkan, tapi tidak dengan kesehatan.


Para ilmuwan mengingatkan karyawan yang kelewat rajin dengan tetap masuk meski sedang sakit atau kelelahan bisa mengalami gangguan kesehatan. Orang-orang yang seperti ini sering juga disebut mengalami presenteeism atau memaksakan diri masuk kerja.

Kecenderungan seperti ini ditemukan di hampir semua perusahaan, namun paling kelihatan pada insustri yang menuntut kreativitas. Dikatakan, 4 dari 5 karyawan pada industri keatif semacam itu mengalami presenteeism dan berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Untuk membuktikannya para ilmuwan melakukan pengamatan terhadap sekitar 2.000 karyawan kantoran. Hasilnya, 7 dari 10 karyawan mengaku dipaksa oleh kantornya untuk selalu masuk lebih awal dan pulang larut malam.

Celakanya, 80 persen karyawan yang diteliti mengaku mengejar untuk mendapat pujian dari bos sebagai pekerja keras. Tidak heran, 2 dari 3 karyawan pekerja keras menganggap peluang untuk promosi jabatan akan lebih besar jika mengikuti tuntutan tersebut.

Presentase tadinya hanya membuat orang bekerja sampai larut, sekarang bahkan memaksa orang tetap bekerja meski sedang sakit. Ini membuat mereka kurang produktif, lebih rentan melakukan kesalahan, dan bahkan menularkan kuman ke rekan kerja.

Dari sudut pandang karyawan sendiri, memaksakan diri tetap bekerja saat sakit bakal memperlama masa penyembuhan. Dr. Miller mengatakan perusahaan harus mulai peka terhadap kecenderungan ini karena dampaknya tidak baik untuk kesehatan.

sumber:
jpnn.com

1 komentar untuk "Akibat Terlalu Rajin Bekerja"

  1. Ini memang masalah besar bagi mayoritas karyawan ya. Setuju, di sini para atasan dan perusahaan harus lebih mengerti.

    BalasHapus