Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit TB pada Anak

TUBERKULOSIS atau TB merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru.

Meski dapat menyebabkan kematian, namun TB dapat dikontrol jika rutin mengkonsumsi isoniazid atau rifampicin, dua obat paling ampuh untuk menangangi pasien TB. Namun kini berkembang bakteri TB baru yang kebal terhadap dua obat tersebut, dan bahkan sudah menginfeksi 32.000 anak di seluruh dunia.

Helen Jenkins dari Brigham and Women's Hospital Division of Global Health Equity mengatakan bahwa banyak sekali anak-anak yang meninggal akibat TB yang tidak terdeteksi, termasuk bakteri Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).

Hal ini diakibatkan oleh sedikitnya data yang dimiliki tentang bakteri TB jenis baru tersebut.

Dr. Ted Cohen, salah satu rekan Helen dari Harvard University mengatakan bahwa pada sebagian besar kasus, TB pada anak bukannya tidak terdeksi gara-gara orang tua lalai dan tidak membawanya ke dokter atau rumah sakit. Namun lebih dikarenakan bakteri TB yang sulit terlihat pada tubuh anak-anak.

Meski bakteri TB menyerang paru-paru, tidak selalu begitu keadaannya pada anak-anak. Kemungkinan besar bakteri TB tersebut tidak bersarang di paru-paru, namun di bagian tubuh lain. Itu yang membuat TB anak sulit dideteksi, terutama MDR-TB.

Multi-drug-resistant Tuberculosis atau yang biasa disingkat MDR-TB merupakan jenis TB yang resistant terhadap isoniazid atau rifampicin, dua jenis antibiotik yang paling sering digunakan dokter untuk menangani TB.

Data yang dimiliki Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 6.900 pengidap MDR-TB di Indonesia. Sementara itu, menurut laporan WHO, ada sekitar 250.000 pengidap MDR-TB dari keseluruhan 8,6 juta pengidap TB di dunia, dan 32.000 diantaranya adalah anak-anak.

Tidak hanya itu, dari keseluruhan 8,6 juta pengidap TB di dunia, 1,3 juta di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, 40 persen pengidap TB berasal dari Asia Tenggara. Indonesia pun berada di peringkat 4 untuk jumlah negara dengan pengidap TB terbanyak di dunia.

sumber:
jpnn.com

2 komentar untuk "Penyakit TB pada Anak"

  1. kasihan juga kalo 32.000 anak2 mendertita TB.....benar2 harus diwaspadai penyakit ini...

    keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
  2. penyakit ini memang jangan dianggap sepele, karena bisa menyebabkan kematian, makasih infonya sob :)

    BalasHapus