Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deteksi Dini Kanker Kelenjar Getah Bening

Stres, gaya hidup yang serba instan dan kurang sehat disertai minimnya olahraga, ditengari menjadi pemicu munculnya kanker. Termasuk kelenjar getah bening yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh. Sebelum kanker menjalar benar dan sulit diobati, alangkah baiknya kita mendeteksi lebih dini.

Berikut ini kiat-kiat mendeteksinya.

Saat ini penderita kanker kelenjar getah bening semakin meningkat. Dua selebriti kawakan, sebut saja Indonesia Olga Syahputra dan Ria Irawan, keduanya didiagnosa mengidap kanker kelenjar getah bening. Saat ini Ria Irawan sedang mengikuti terapi kemoterapi untuk menjinakkan sel kanker yang ada di saluran getah bening di tubuhnya.

Seperti yang dijelaskan oleh dr Nade Putra Sedana SpPD-KHOM, spesialis penyakit dalam dari RSUD DR. Sutomo Surabaya, penderita kabker saat ini terus bertambah dari waktu ke waktu. Tak terkecuali untuk kanker kelenjar getah bening atau yang biasa disebut dengan Limfoma Maligna, yaitu kanker yang menyerang pada kelenjar getah bening yang merupakan bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh manusia.

Kenali Gejalanya


Kelenjar getah bening membantu tubuh manusia untuk mengenali dan melawan kuman, infeksi dan zat-zat asing lainnya. Memang kanker saat ini belum diketahui penyebab utamanya. Namun ada beberapa hal yang dicurigai menjadi pemicul munculnya kanker tersebut. Genetika menjadi salah satu faktor yang dianggap beralasan, namun ada juga lainnya yang masih membutuhkan pembuktian secara ilmiah.

Faktor pemicu yang dimaksud adalah:
  • Stres yang terlalu berat dan berkepanjangan.
  • Paparan polusi yang berlebihan.
  • Makanan instan yang dikonsumsi secara berlebihan.
  • Kurang olah raga.

Bukannya apa, faktor pemicu di atas disinyalir sangat mempengaruhi meningkatnya pasien kanker di Indonesia, meskipun harus dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.



2 Macam Kanker Kelenjar Getah Bening

Secara patologi, kanker kelenjar getah bening dibedakan menjadi dua macam yakni jenih Hodgkin dan Nonhodgkin, kedua sangat berbahaya bagi manusia.

1. Hodgkin.

Jenis ini mempunyai kelainan dalam fungsi sistem kekebalan sesuler tubuh (sel T) meskipun produksi antibodi normal. Dan biasanya jenis ini ditandai dengan beberapa keluhan yaitu:
  • Pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening di sekujur tubuh diantaranya leher, ketiak, dan lipat paha namun tanpa diikuti rasa sakit (tidak terasa nyeri).
  • Demam, berkeringat dingin pada malam hari, berkurangnya nafsu makan dan berat badan turun. Jika demam dan sudah diberi obat, tapi sudah seminggu tidak turun, maka harus waspada. Begitu juga dengan keringat di malam hari.
  • Gangguan pernafasan. Pada beberapa orang, terkadang menyerang dada yang menyebabkan sesak nafas. Pada jenis ini juga dapat berkembang sel-sel abnormal pada kelenjar getah bening dan sekitarnya, sehingga mulai menyerang struktur lain termasuk paru-paru, hati dan organ-organ abdominal.





2. Nonhodgkin.
Jenis kedua merupakan kanker ganas yang berasal dari limfonodus dan jaringan limfa lainnya.
Berikut gejala kanker getah bening jenis nonhodgkin:
  • Pembesaran kelenjar getah bening baik di daerah leher, ketiak maupun selangkangan.
  • Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid, limfonodus di leher dan sekitarnya menjadi kemerahan.
  • Limfoma yang berkembang menunjukkan gejala demam, berkeringat pada malam hari, lelah dan berat badan menurun.

Secara awam, gejalanya hampir sama, hanya penelitian laboratorium yang membedakan.

Stadium

Untuk mengetahui stadium keganasan kanker ini, dapat dilihat dari klasifikasi berikut ini.
- Stadium 1.
Jika serangan kanker hanya ada di satu sisi region saja, misalnya di sisi kiri leher.

- Stadium 2.
Jika serangan kanker berada di dua region, misalnya sisi kiri dan kanan leher atau sisi kiri dan ketiak.

- Stadium 3.
Jika kanker melewati diafragma. Meskipun hanya dua titik, jika keduanya melewati diafragma, maka tergolong stadium 3. Misalnya kanker berada di leher dan selangkangan.

- Stadium 4.
Jika kanker telah melakukan penyebaran hingga ke area di luar kelenjar getah bening. Misalnya sel kanker telah menyebar ke tulang, paru-paru, otak, sel darah dan sebagainya.

Saat ini terapi yang bisa diberikan adalah chemoteraphy yang harus diambil dalam satu paket yaitu 6-8 kali. Untuk kesembuhannya tergantung dari stadium. Ada yang hingga bersih, namun ada juga yang hilang hanya 80% saja.





Pencegahan

Untuk kanker getah kelenjar bening ini dapat diminimalisir dengan vara hidup sehat. Penyebabnya tidak dapat dipastikan sehingga sangat sulit untuk menghindari. Yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalisir serangan tersebut.

Tips untuk menangkal serangan kanker adalah sebagai berikut:
1. Hindari stres.
Kehidupan yang kita jalani ini memang rentan dengan stres. Namun sebagai manusia, tentu kita harus mampu mengelola segala persoalan yang dihadapi, jangan sampai menjadi beban. Syukuri apa saja yang telah Allah berikan krpada kita dan senantiasa sandarkan permasalah kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Hidup sehat.
Hidup sehat yang dimaksud di sini adalah selalu membudayakan mengkonsumsi makanan sehat yang minim zat yang bisa membahayakan tubuh. Misalnya saja bahan pengawet, penyedap buatan hingga pewarna buatan yang membahayakan.

Selain itu, budayakanlah untuk care terhadap perubahan fisik kita. Misalnya saja ketika ada keluhan yang tidak biasa, kita harus memeriksakan ke dokter dan jangan diabaikan begitu saja. Dan yang paling terakhir yaitu membiasakan olahraga setiap hari, rutinitas yang wajib untuk saat ini.

Semoga Bermanfaat.

1 komentar untuk "Deteksi Dini Kanker Kelenjar Getah Bening"

  1. sepertinya penyakit ini sudah menjadi trend di indonesia...trimakasih sudah berbagi info yg sangat bermanfaat....
    keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus